Menerangi dalam Kegelapan.

SELAMAT DATANG DI BLOG TAUFIK YULIANTO | Follow twitter & instagram @taufikyulian21 | SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADAN 1441 H | Mari bergerak bersama untuk memutus penyebaran virus Covid-19 | tetap #dirumahaja dan jangan lupa #pakaimasker jika keluar rumah |

May 3, 2015

Merbabu, ku kembali (catatan perjalanan Merbabu 2-3 Mei 2015)

Amazing View from Merbabu
Merbabu. Ya, akhirnya aku ke sini lagi setelah hampir 2 tahun sejak pendakian pertama pada September 2013. 
Awalnya rencana pendakian ini disepakati bersama beberapa teman. Waktunya pun sudah di rencanakan, yakni tanggal 2 Mei 2015. Seminggu sebelum hari H kami sempat membatalkan rencana karena cuaca di Merbabu, Kopeng dan sekitarnya akhir-akhir ini tidak bisa diprediksi, bahkan cenderung hujan lebat setiap hari. Kesepakatan terakhir pun hanya kita saling persiapan aja, kalau misal tanggal 2 Mei cuaca bagus bisa langsung naik. 

Sampailah pada tanggal 2 Mei kemarin, pagi hari sudah turun hujan di Kopeng dan sekitarnya. Rencana sudah benar-benar dibatalkan, bahkan salah satu teman sudah mengalihkan rencana pergi ke Demak bersama keluarganya. 

Tak disangka, setelah turun hujan dari pagi, pada siang hari cuaca di Merbabu, Kopeng dan sekitarnya menjadi sangat cerah. Tanpa pikir panjang langsung saja aku menghubungi teman yang lain yang masih stay di rumah. Akhirnya sepakat untuk tetap naik meski cuma berdua. Sore jam 5 baru ketemu kemudian kami mencari persewaan tenda ke beberapa tempat dan hingga Maghrib kami belum mendapatkannya bahkan kami sempat berpikir untuk membatalkan rencana mendaki jika tidak mendapatkan tenda. Hingga akhirnya seorang saudara membantu mencarikan pinjaman tenda meski harus mengambil dulu di daerah Salatiga. Persiapan konsumsi dan perlengkapan lain sudah siap, dan tenda pun baru didapatkan sekitar jam 19.30. Persiapan serba dadakan dan akhirnya siap berangkat sekitar jam 20.00.

Sekitar jam 8 malam, kami mulai naik ke Basecamp Cuntel, Kopeng. Registrasi dan dilanjutkan naik melewati jalur pendakian Cuntel. Trek awal di atas dusun Cuntel terasa sangat berat, karena jalannya baru saja dalam perbaikan dan licin akibat hujan sebelumnya. Perjalananan lancar hingga Pos 2, meski beberapa kali istirahat karena jalan terlalu menanjak. Sepanjang jalur banyak yang licin karena basah, sehingga kami sangat berhati-hati dalam perjalanan. Sekitar jam 11 lebih, kami sudah melewati wilayah Pos Pasar Bubrah. Di sana sudah banyak sekali pendaki yang mendirikan tenda. 

Perjalanan kami lanjutkan, hingga beberapa ratus meter setelah Pasar Bubrah kami menemukan lokasi yang cukup lapang untuk mendirikan tenda. Sekitar jam 12 lebih kami mulai mendirikan tenda di sana. Kami memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk istirahat, hingga sekitar jam 5 pagi, setelah sholat subuh kami melanjutkan perjalanan untuk naik ke Pos Pemancar. Jalur menuju Pos Pemancar cukup menanjak, kami melangkah dengan berhati-hati. Beberapa kali istirahat, bahkan aku sempat merasakan sakit saat masih dalam perjalanan. Setelah perut sudah mulai bisa diajak kerjasama, perjalanan kami lanjutkan. Sekitar jam 7 kami sampai di Pos Pemancar. Di sana sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda. Bahkan sepertinya memang Pos Pemancar ini favorit pendaki untuk ngecamp di Merbabu karena lokasi yang cukup lapang dan juga pemandangan yang sangat menarik. 

Awalnya kami berencana naik sampai puncak Kenteng Songo, berhubung puncak saat itu diselimuti kabut, maka rencana kami batalkan. Jadi kami hanya berhenti sampai sekitar Pos Pemancar. Setelah sekitar 2 jam menikmati pemandangan, kabut pun mulai naik menyelimuti Merbabu, akhirnya kami memutuskan untuk turun sekitar jam 9 pagi. Perjalanan turun cukup lancar bersama beberapa pendaki lain yang juga mulai turun. Lagi-lagi perjalanan turun kami pun harus sangat ekstra hati-hati, karena trek licin, bahkan beberapa kali kami dan para pendaki lain terpeleset. Sampai Pos 2 kami melihat ada seekor monyet liar yang sedang kesulitan mencari makan, kami pun berpikir untuk berbagi sisa bekal yang kami miliki. Kemudian kami melanjutkan perjalanan turun, diiringi kabut bahkan rintik hujan. Trek terasa tambah licin di jalan-jalan terakhir. Sebelum sampai basecamp Cuntel kami mendapat teman baru, mas Tender dari Semarang yang turun bareng hingga sampai basecamp


Beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari kegiatan mendaki adalah, bukan tentang kita yang sanggup menaklukan gunung, tapi justru bagaimana kita dapat menaklukan diri kita sendiri dari ego kita, rasa malas, rasa putus asa, rasa capek dan rasa takut. Dari para pendaki kita pun belajar tentang makna kebersamaan, kekeluargaan, dan kerjasama. Bahkan sesama pendaki yang jelas tidak kita kenal pun kita akan saling menyapa dan sudah merasa seperti teman sendiri. Dan yang pasti kita akan lebih bersyukur dengan segala nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Bawalah sampah anda turun kembali jika mendaki.


Flower

Amazing Indonesia

Istirahatlah ketika mulai lelah

Ada kebersamaan dan kekeluargaan dalam pendakian

Wish from Merbabu
Read More
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Iqro'

Kawanku

Powered by Blogger.